Pages

Kamis, 09 Juni 2011

Tentang Kenaikan Tuhan, Novena Roh Kudus, dan Buah-buah Roh Kudus

Setiap tanggal 1 Juni, Gereja merayakan peringatan santo Yustinus, seorang martir asal Samaria yang hidup pada abad kedua. ia berasal keluarga yang tidak mengenal Tuhan. Namun dengan terus belajar, terutama belajar kitab suci agama kristen, akhirnya dia menemukan kebenaran Tuhan.
Dari membaca kitab suci, Yustinus kemudian jatuh cinta pada kitab suci dan sekaligus jatuh cinta kepada Yesus. itulah sebabnya dia lalu memutuskan untuk mengikuti Yesus yang dia kenal, dia cintai dan imani. karena menjadi pengikut Yesus, dia ditangkap di kota Roma. Ketika dia disidang, seorang hakim bertanya, "Apakah kamu pikir dengan mati, maka kamu akan masuk surga dan memperoleh ganjaranmu?"
"Bukan saja aku berpikir demikian," jawab Yustinus dengan tegas, "tetapi aku yakin mengenainya."
Dari mana yustinus memiliki jawaban "kata-kata hikmat" demikian mantap, tegas, dan berani itu? pasti, karena Yustinus dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu Roh kebenaran. Seperti dalam Injil, Yesus berkata, "Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh kebenaran, ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yoh 16:13). janji ini terpenuhi dalam diri para murid di zaman Yesus. Tapi, Yustinus pun mengalaminya. peranan Roh Kudus dia rasakan terutama: pertama, ketika dia belajar katekese tentang agama Katolik. Sejak itu, dia sudah "diterangi oleh Roh Kudus" (katekismus gereja katolik, 1216). kedua, ketika dia sudah dibaptis, hidup sebagai orang Katolik hingga diadili di Roma. Saat itu, kedalaman imannya sudah sampai pada tingkat meyakini tentang surga dan ganjaran yang diperoleh dengan mati demi Tuhan.
(sumber: cafe rohani, juni 2011, terbitan karmelindo malang)

- - - -

Tanggal 2 Juni 2011 lalu umat kristiani mengimani hari itu sebagai hari raya kenaikan Tuhan. peristiwa Yesus terangkat ke surga yang ditulis oleh Lukas dalam Injil (Kis 1:1-11), khususnya ayat 9-11 penting untuk direnungkan. Sebab, peristiwa inilah yang dirayakan oleh kita bersama seluruh Gereja. Kemudian mulai tanggal 3 - 11 Juni, Gereja mengajak kita berdoa novena roh kudus. dilaksanakan selama sembilan hari (novena=sembilan), mulai pada hari sesudah kenaikan Yesus Kristus ke surga, dan berakhir pada hari sabtu menjelang pentekosta. Dalam doa ini kita harapkan kehadiran roh kudus yang telah dijanjikan oleh Yesus, dan juga memohon rahmat Allah agar kita siap menyambut kedatangan Roh Kudus.

Kalau bicara soal Roh Kudus dan berdoa novena, terus terang ini adalah pertama kalinya saya menjalani ritual doa novena Roh Kudus. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah mengikuti hal itu. Bahkan saat hari raya kenaikan Tuhan, baru tahun ini saya merayakannya dengan mengikuti misa pagi.
Miris? Entahlah, tapi yang jelas tidak ada kata terlambat kan, dalam menjalani sesuatu yang kita imani?

Ya...Selama beberapa bulan belakangan ini, saya tersadarkan akan pemahaman tentang iman, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Memang, saya akui bahwa ternyata peristiwa atau pengalaman diri masa lalu, ikut andil dalam proses pemahaman dan pencarian nilai hakiki atas pencapaian rasa tentram, damai, dan ketenangan batin.
Bulan Maret lalu, saya bertemu dengan seorang sahabat setelah hampir 6 bulan tidak pernah bertemu dan bertegur sapa. Dia berkomentar bahwa saat ini saya terlihat semakin tenang, semakin dewasa, serta terlihat semakin berpasrah diri atas segala sesuatu yang terjadi pada diri saya. Barangkali inilah buah dari tempaan dan cobaan yang saya lewati, sehingga saya sampai pada satu titik pemahaman mengenai berpasrah diri pada kehendak Ilahi.
Berdasarkan pengalaman batin, dan pemahaman tentang Ketuhanan terkini, maka saat ini saya sangat bersemangat dalam menantikan kehadiran Roh Kudus dan buah-buah Roh, yaitu Roh Hikmat, Roh pengertian, Roh Nasihat, Roh keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan, dan Roh Takut akan Allah.
Seperti yang ditandaskan oleh Beato paus Yohanes Paulus II, "Hendaklah Gereja memiliki kesadaran baru akan kehadiran dan peran Roh Kudus dalam hidup gereja."

Hari ini saya pun merenungkan, apakah saya sungguh sadar akan kehadiran dan peran Roh Kudus dalam keseharian? Apakah saya sungguh memohon datangnya Roh Kudus sebagai pendamping, penuntun, penolong, dan pembimbing hidup?
Mari, kita mohonlah, "Datanglah Roh Kudus" untuk memenuhi dan menerangi hati serta membimbing agar buah-buah Roh semakin nyata lewat penghayatan profesi kita masing-masing. Selain itu, saya berdoa agar kita pun dijauhkan dari sikap bersaing yang tidak sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar