Teman, apakah engkau pernah merasakan saat-saat yang begitu pedih hingga rasanya hampir tak tertahankan? Atau pernahkah misalnya ketika badai masalah datang bertubi-tubi seperti tiada hentinya dalam hidupmu? Atau ketika kehilangan seseorang yang sangat kau cintai?
Pernahkah engkau juga merasakan kebahagiaan yang begitu menyenangkan hingga rasanya ingin meloncat-loncat kegirangan seperti anak kecil yang mendapat mainan baru? Atau juga pernahkah kau mengalami, misalnya ketika orang yang kau kasihi menyatakan bahwa dia juga mencintaimu, peduli akan dirimu, atau ketika berkat tak terhingga menghampiri dirimu?
Tapi kemudian apa yang terjadi? Bukankah semua rasa, apakah itu duka yang paling sedih atau kebahagiaan yang paling membahagiakan sekalipun hanya sesaat kita rasakan, dan setelah itu hanya kenangan yang tersisa? Yah,sesaat itu entah berapa lama, tapi tetap hanya sesaat. Untuk apa terlalu lekat pada masalah yang tak bisa kita selesaikan? Lebih baik berusaha dan melakukan yang terbaik setelah itu lepaskan, biarkan Tuhan yang bekerja selajutnya. Tak ada yang abadi di dunia ini. Pesta yang paling meriah sekalipun pasti akan berlalu, demikian juga dengan badai yang paling ganas, lihatlah akhirnya hari akan kembali cerah. Semuanya pasti akan berlalu. Pada akhirnya hanyalah Tuhan yang abadi, hanya Dia yang hakiki.
Jadi untuk apa kita terlalu lekat pada satu hal, entah itu seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita, apalagi benda materi, pekerjaan, kedudukan, atau apa pun itu, kalau hanya sesaat saja kita nikmati? Lebih baik kita nikmati apa yang sekarang ada tanpa terlalu melekat padanya. Nikmati kebahagiaan, nikmati pula masalah yang datang menjelang. Karena segala sesuatu yang datang dalam hidup kita, suka duka yang silih berganti,apa pun itu, tidak ada yang kebetulan. Tuhan sudah mempunyai rencana yang indah atas semuanya itu, yang hanya dimaksudkan-NYA untuk mendatangkan kebaikan bagi diri kita.
-Hasil dialog imajiner yang sangat intens dengan A.Y Mulyadi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar