Pages

Rabu, 07 Maret 2012

My shoes















Sepatu menjadi salah satu elemen penting dalam perjalanan hidup tiap orang. bener gak? Sepatu pun yang awalnya hanya menjadi alas kaki, kemudian menjelma sebagai penunjang fashion, bahkan identitas diri.

"...Hey, I put some new shoes on,
and suddenly everything is right.

I said, hey, I put some new shoes on
and everybody's smiling.
It so inviting.
Oh, short on money
but long on time.

Slowly strolling in the sweet sunshine.
And I'm running late.
And i dont need an excus,
'cause I'm wearing my brand new shoes.

~ chorus 'new shoes' by Paulo Nutini.


Seperti itukah bila kita mendapatkan sepatu baru? Lain orang lain pengalaman, lain rasa pula. Namun seperti Nutini, kita juga pasti pernah merasakan momen terindah di saat mendapatkan sebuah sepatu.



Curcol, saya bahagia saat dibelikan sepatu. Waktu kanak-kanak, ritual itu berlangsung saat ulang tahun atau naik kelas. Perasaan hampir serupa terjadi ketika saya bisa membeli sendiri sepatu sesuai selera, walau masih pakek duit nyokap+bokap. Kesenangan bercampur bangga ketika saya bisa membeli sepatu dengan jerih payah sendiri. Apalagi ketika bisa membeli sepatu sesuai model kesukaan, hingga beberapa pasang.

Satu hal yang saya ingat, diam-diam saya lebih menyukai sepatu lama saya. Nyaman di kaki, terasa pas dipakai berjalan santai. Meski butut, atau mengelupas di sana sini, tetap saja kenyamanannya tiada yang mengalahkan. Diam diam di sini yang saya maksudkan, karena tidak semua orang akan memaklumi kenapa saya memilih menggunakan sepatu usang daripada sepatu baru.
Ya, ternyata sepatu tua yang nyaman, terpaksa harus disembunyikan, atau dipakai saat tiada orang lain yang melihat. Hampir pasti orang-orang akan berkomentar miring.

"Sepatunya nggak banget deh untuk acara seperti ini"
"Punya uang itu ya dipakai untuk beli sepatu"
"Pelit banget sih, untuk beli sepatu baru"

Dan macam-macam komentar lainnya. yang intinya adalah melecehkan sepatu tua, tanpa memikirkan apa jasa yang telah diberikannya.

Oh ya, teman-teman benar, karena rupanya sepatu bergeser fungsinya, dari yang awalnya hanya untuk memanjakan dan memberi kenyamanan di kaki, beralih fungsi menjadi perlambang status, profil diri, atau image yang ingin diciptakan. Dan tidak ada yang bisa mengalahkan hal itu, bukan? Karena kita hidup di dunia yang mementingkan good image and good personality, yang ditampilkan secara personifikasi dalam wujud fisik dan kasat mata.

Sepatu punya catatan sendiri dalam perjalanan hidup saya.Dan pastinya semua orang punya cerita sendiri tentang sepatunya. Mungkin lain kali, saya akan cerita tentang hal itu,di catatan-catatan berikutnya.. So, It's damn true that your shoes are represent your personality,isn't it? Tell me more then...


#Didedikasikan untuk mereka yang memilih sepatu sesuai kepribadian sejati mereka, bukan demi kepribadian yang semu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar