Pages

Minggu, 14 Agustus 2011

Keberanian

Sejauh mana keberanian yang saya miliki? Barangkali teman-teman berfikir bahwa keberanian berarti tidak mempunyai rasa takut. Apakah keberanian itu diukur dari kemampuan mereka mengendarai motor dalam kecepatan tinggi sambil menutup mata, atau dengan santainya berjalan menginjak bara api yang berkobar – kobar, dan tanpa cidera sedikitpun, atau melakukan atraksi trapeze dan masuk ke kandang singa ala sirkus?
Ternyata keberanian diukur lebih dari itu. Keberanian adalah kemampuan diri mengolah dan mengatasi ketakutan itu sendiri.

Larry Osborne memberikan satu pernyataan penting, “Hal yang paling menonjol yang mudah dikenali dari sifat seorang pemimpin adalah kesediaan mereka menempuh resiko”.
Rasa takut, akan membatasi seorang pemimpin. Tacius, sejarawan Romawi, menulis, “Hasrat untuk merasa aman menghambat setiap usaha yang besar dan mulia”, tetapi justru keberanian mempengaruhi sebaliknya. Keberanian akan membuka pintu, pintu itu membawa pada hal yang paling bermanfaat. Mungkin itulah sebabnya teolog Inggris, John Henry Newman, berkata, “Jangan takut bahwa hidupmu akan berakhir, tetapi takutlah kalau – kalau hidup itu tidak pernah dimulai”. Keberanian bukan saja memberikan sesuatu permulaan yang baik, melainkan juga masa depan yang lebih baik.

Ironisnya, antara orang yang tidak memiliki keberanian untuk mengambil resiko dan orang yang memiliki keberanian untuk mengambil resiko tersebut, ternyata memiliki jumlah ketakutan yang sama dalam hidup mereka. Pembedanya adalah, orang yang tidak mengambil peluang itu mengkhawatirkan hal – hal yang remeh.
Eleanor Roosevelt menegaskan, “Anda mendapatkan kekuatan, keberanian, keyakinan ,melalui setiap pengalaman di mana Anda benar – benar berhenti untuk menghadapi rasa takut itu. Anda dapat berkata pada diri sendiri, ‘Aku pasti mampu menghadapi ketakutan berikutnya.’ Anda harus mengerjakan hal yang Anda sangka tidak dapat Anda kerjakan.

Saya salut dengan langkah ekstrim yang diambil oleh sahabat. Mereka mendapati bahwa karyawan yang sangat mereka percaya, telah melakukan kecurangan yang sangat merugikan organisasi mereka. Meskipun berat, dengan berani mereka meng- cut off para karyawan yang terlibat dalam kecurangan itu. Dari sisi emosinal, pasti sangat berat dan mengiris hati. Tapi dari sisi penegakan disiplin dan kejujuran, hal itu harus mereka lakukan. Sebatang pohon yang ingin bertumbuh dengan sehat dan baik, harus berani memotong dahan dan akar yang terkena virus, agar tidak menulari dahan dan akar yang lain. Awalnya memang berat, tapi jika semua dahan dan akar yang tersisa adalah bibit yang sehat dan unggul, niscaya pohon itu akan bertumbuh kembali dengan sempurna.

Demi tim, hari ini kerjakan sesuatu yang selama ini Anda takuti.

---
Terinspirasi dari sebuah artikel “The 21 Indispensable Qualities of A Leader”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar